“Woww!” cuma kata itu yg bisa saya keluarin waktu pertama kali liat iklan ini, bukan apa2..speechless abis, beneran deh. Entah apanya yang bikin saya segitu amazed sama iklan satu ini. Menurut saya semua aspek kreatif di dalamnya emang topnotch. Mulai dari cast-nya yg Masya Allah lucu-lucu sekali *gemes*, momen2 yg diabadikan sampe angle pengambilan gambar semuanya keren, dan pengisi suaranya…wauw, she’s the true star! keren banget. kebayang harus berapa kali take ya utk bikin ambiance seperti itu *allthumbsup*. Da~n keputusan untuk nambahin black margin pas banget, it gives the ad a ‘big-screen’ feel . Ekspresi wajah anak-anak juga bener2 merefleksikan kata2 dalam iklan tsb, “sky is the limit..” gitu katanya

Sayang iklan ini juga menuai protes dari berbagai elemen pendukung ASI di Indonesia, kenapa? karena dalam beberapa segmen sempet ada logo maupun kata-kata yg seolah menggiring pada opini kalo sufor ini mengandung bahan2 yg setara ASI (which is not right, of couse. up ’til today, nothing can really replace the all-unique benefit of ASI . Unicef sendiri sempet ngasih tanggapannya ttg protes ini, bisa dibaca di forum parenting.

Well, diluar masalah konten iklan dan ASI tadi, saya sih tetep sukaaa banget sama iklan ini. Setidaknya sampai saya tau…

Update Update!

Waaah bener ya banyak banget yang suka dgn iklan inspiratif satu ini. Sayang iklan inspiratif ini ternyata juga mencomot ‘inspirasi’-nya dari media luar, tepatnya kampanye Levi’s dalam salah satu programnya untuk memajukan kota Braddock di Pennsylvania USA sana. Mulai dari score yang digunakan, pengambilan gambar, tone suara sampai beberapa adegan nampak sangat serupa. Penasaran? boleh dibandingkan iklan Nutrilon dari Colman-Handoko Advertising Agency diatas dgn kampanye Levi’s Go Forth dari Weilden+Kennedy Portland Advertising Agency dibawah. Terima kasih banyak Yasir utk infonya 🙂