Skip to content

Quipper, Guru Tambahan yang Menyenangkan

Saat Hanif masih duduk di Sekolah Dasar, saya setia menemani belajar dan menjawab berbagai pertanyaannya. Meski cara belajar anak dulu berbeda dengan anak sekarang, toh materi Sekolah Dasar masih bisa dinalar dan tak banyak berubah. Alhamdulillah Hanif anak yang cepat mengerti.

Baru ketika ia menginjak Sekolah Menengah Pertama, saya mulai kelimpungan. Bobot materi lebih tinggi ditambah masa puber membuat saya sulit berperan sebagai gurunya lagi. Walau masih menemani belajar, beberapa materi yang ia tanyakan akhirnya saya teruskan ke guru di sekolah.

Karena itu, waktu The Urban Mama mengadakan acara TUMLuncheon dengan tema “Pendidikan Anak di Era Digital” 7 Desember lalu, saya bela-belain berangkat dari Bandung ke Jakarta. Acara TUM kali ini diselenggarakan bekerjasama dengan Quipper Indonesia, bertempat di Ocha & Bella Restaurant.

Tiba lebih awal, jalinan bunga berseling lilin cantik membuat suasana Ocha & Bella terasa sejuk dan akrab. Tak lama, acara bincang-bincang bersama narasumber Content Manager of Quipper Indonesia Pipit Indrawati, Founder The Urban Mama Ninit Yunita, dan Pakar Pendidikan Itje Chodijah pun dibuka.

Di era digital, gadget tak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Menurut Bu Itje, gadget seperti juga fasilitas lain, adalah alat semata. Apa yang anak lihat dan serap dari alat tersebutlah yang dapat kita arahkan sebagai orang tua. Di sesi ini, Teh Ninit melengkapi penjelasan Bu Itje dengan sharing pengalaman bagaimana ia mengatur waktu bermain gadget bagi kedua putranya. Selain membatasi waktu bermain, Teh Ninit mengarahkan anak untuk menonton konten-konten yang bermanfaat melalui gadget mereka. Misalnya menonton proses terjadinya hujan melalui Youtube.

Ini dia nih, untuk anak-anak seusia Hanif, konten video memang jauh lebih menarik daripada tulisan. Selain Youtube, saat ini ada platform pendidikan berbasis video yang sudah diadopsi oleh banyak sekolah di Indonesia. Quipper Video tak hanya menyediakan konten pendidikan berbasis video, tapi lengkap dengan target belajar dan soal latihan. Orangtua dan guru dapat melihat progress belajar anak serta menambah catatan di topik yang dipilih. Asyiknya lagi, Mbak Pipit menjelaskan bahwa para pengajar di Quipper dipilih secara khusus sehingga video yang disajikan jauh dari kata membosankan. Saat pertama mencoba Quipper, Hanif memilih konten Public Speaking yang dibawakan Kevin Hendrawan. Setelah menonton, Hanif mendapat poin. Poin ini akan bertambah saat ia selesai mengerjakan soal dan mempelajari konten berikutnya. Setiap target selesai, ia mendapat level up. Persis seperti bermain game.

quipper

Untuk anak-anak SMA, Quipper punya konten khusus SMBPTN lengkap dengan jadwal belajar. Pilihan konten beragam mulai dari kurikulum 2013 sampai KTSP juga ada di sini. Anak bebas memilih materi untuk dipelajari. Buat saya, Quipper sangat membantu saat Hanif kesulitan mempelajari materi yang diberikan di sekolah. Seperti punya guru tambahan di saku!