Awal Desember lalu, saya mewakili The Urban Mama berkunjung ke Singapura atas undangan dari Singapore Tourism Board. Waah, seru sekali! Selama 4 hari berada di Singapura, saya diajak berkeliling tempat hiburan yang ngga hanya kids-friendly, tapi juga seru untuk orang dewasa. Diantara tempat-tempat yang saya kunjungi, ada beberapa nih yang berkesan banget untuk saya. Salah satunya adalah National Gallery Singapore.
Galeri yang baru dibuka 24 November 2015 lalu, awalnya merupakan dua bangunan terpisah: Supreme Court dan City Hall. Keduanya merupakan bangunan heritage yang tetap dijaga keasliannya. Mulai dari penggunaan material bangunan hingga detail ruangan dipertahankan apa adanya. Termasuk sel-sel penjara yang kini dijadikan salah satu atraksi wisata.
Ruangan-ruangan di National Gallery Singapore dibagi jadi 3 bagian, yaitu Exhibition Area yang memamerkan karya-karya seniman Asia Tenggara dan seniman Singapura sejak abad 19; Shopping & Dining Area yang dihiasi produk-produk kreatif karya brand lokal Singapura, serta coffeeshop yang aroma kue-nya sungguh menggugah selera; serta Area Keppel Centre for Art Education yang merupakan area ekhibisi dan wokshop bagi seniman-seniman cilik.
Exhibition Area
Menempati sebagian besar galeri adalah exhibition area. Karya-karya yang dipajang di sini berasal dari berbagai budaya dan era. Sebut saja sebuah karya yang langsung menarik perhatian saya di lokasi pameran Between Declaration and Dreams: Art of Southeast Asia Since the 19th Century, sebuah karya mahamegah yang garis-garis kuasnya meneriakkan nama yang akrab di telinga orang Indonesia: Raden Saleh.
Selain lukisan di tengah ini, karya Raden Saleh lain juga turut dipamerkan di area yang sama. Masih banyak pula karya-karya lain yang kental nuansa sejarah seperti lukisan yang menggambarkan situasi Vietnam circa 1960-an, dan karya yang menampilkan potret warga Singapura hingga 10 tahun ke belakang.
Tak hanya karya seni, exhibition area juga mengajak kita menengok suasana ruang persidangan Singapura di masa lalu, serta melihat catatan-catatan tahunan di ruang arsip yang dibuat mirip perpustakaan. Berkeliling di sini benar-benar serasa berjalan mundur ke masa lalu! Serunya lagi, di tengah-tengah area ada layar interaktif untuk membantu kita melihat-lihat karya seni yang ada.
Shopping & Dining Area
Shopping & Dining area berada di antara Exhibition Area dan Keppel Centre of Art Education. Dihiasi aneka produk lokal dengan display dan desain yang sungguh kreatif, membuat saya tak puas berkeliling hanya sekali. Unik-unik deh! Begitu juga ketika melangkah kaki ke coffeeshop yang terletak persis di samping shopping area. Wangi kue bercampur kopi menghambur di udara, rasanya sudah mau menangkap saya saja :p
Keppel Centre for Art Education
Ini dia nih area favorit saya! Area Keppel Centre for Art Education dirancang khusus untuk anak-anak. Terbagi jadi ruang workshop tempat anak-anak belajar dan membuat karya, serta ruang display tempat mereka memajang karya dan ikut terlibat dalam instalasi yang dibuat khusus untuk mereka. Berangkat dari kesadaran bahwa kebanyakan anak tak bisa menikmati karya seni yang dipajang (tentunya karena tak boleh disentuh dsb), National Gallery Singapore menggagas Keppel Centre for Art Education, arena dimana anak-anak bebas memegang, terlibat bahkan belajar membuat karya mereka sendiri.
Sepanjang hallway, mata saya dimanjakan puluhan karya seni yang dihasilkan tangan-tangan mungil sang seniman. Di sisi kiri dan kanan, terdapat ruang workshop yang dirancang sesuai jenis aktivitas. Misalnya ruangan tempat merangkai kapal dan ruang melukis. Selain fasilitas lengkap, di workshop juga ada kakak-kakak yang siap membimbing anak-anak membuat karya.
Lewat arena workshop adalah display berbagai karya seni yang tak cuma sedap dipandang tapi juga interaktif. Diantara karya-karya tersebut saya paling suka instalasi buku cerita ini.
Di sini anak-anak diajak berperan jadi tokoh dongeng Alice in Wonderland dengan orang tua sebagai naratornya. Seruu, langsung ingin ngajak Anipchan ke sini! Sebagai salah satu mama yang hobi ngajak Anipchan ke galeri kalau Papadino sedang pameran, saya merasa Keppel Centre of Art Education ini menyegarkan sekali. Gimana ngga, biasanya Anipchan cuma keliling galeri lihat-lihat karya lalu bingung mau apa. Bayangkan kalau ada wadah seperti ini di galerinya, wah ngga cuma Anipchan yang senang, mamanya juga 🙂
Tak boleh dilewatkan: Berperan jadi Alice di instalasi Living Storybook, membuat karya dan mengapresiasi karya yang sudah ada di Keppel Centre for Art Education
National Gallery Singapore
Jam Buka:
Minggu-Kamis & Public Holidays: 10am-7pm
Jumat-Sabtu: 10am-10pm
HTM:
Free untuk warga negara Singapura
$20 untuk warga negara asing
super keren tempat ini. beli tiket nya di mana yah? 🙂
Hi, terima kasih ya sudah mampir. Setuju deh memang keren banget!
Untuk tiket bisa beli lewat webnya di sini atau lewat travel agent di Indonesia. HTH ya, selamat libura~n 🙂
waaah, kapan yaa bisa berkunjung kesini , keren banget nih hasil karya produk2 nya
Iyaa keren-keren! Paling seru menjelajah bagian anak-anak 🙂
Yuk, main ke sg kumpul-kumpul dari sekarang 😉
*akupun lagi nabung pengen kesana lagi, semoga bisa.. aamiin..