ga kerasa bulan april udah mau masuk seminggu…rasanya pengen cepet2 akhir bulan deh biar cepet2 dapet gaji pertama hehe. anyway, barusan aja saya baca tulisan ttg perceraian. tp yang mau saya tekanin di sini bukan soal perceraiannya, melainkan dua kutipan yang saya comot langsung dari tulisannya (maaf ya :p):

“Suami tidak Sholat. Ini alasan sangat syar’I dalam islam. Bahwa suami telah bermaksiat kepada Allah. Logikanya, kata Pak Ustad, jika amanah dari Allah aja (sholat) tidak bisa ia kerjakan, mana mungkin ia bisa menjaga amanah-amanah Allah yang lain (istri dan anak). Maka lelaki seperti ini tidak bisa dikatakan sebagai suami yang baik dunia akhirat.”

“Kata pak ustad, kalo dari urusan sholat ini udah ga beres, biasanya akan dampak ke yang lain. Akhlaknya, cara ia bersikap kepada istri, tutur kata, tanggung jawabnya NOL besar, dan bukan hal yang ga mungkin kalau ia juga berani selingkuh.”

( SUMBER–baca ya, bagus deh tulisannya, terutama untuk kaum hawa 🙂 )

Nah entah kenapa muka saya serasa ditampar bolak balik. memang betul ketika menikah kita harus menilik bibit bebet bobot calon pasangan kita, tapi ga jarang kita lupa memilah yang satu ini. ada seorang teman yang Masya Allah cantiknya, tdk mau berhubungan apalagi menikah dengan laki2 yang shalatnya bolong2. dulu saya ogah2an mengikuti jejaknya, tp sekarang saya percaya prinsipnya 100% benar. proven.

Memang ga mudah menentukan pasangan hidup, dan ga pernah ada  100% keyakinan bahwa pasangan kita akan bersama-sama kita sampai mati. Tapi memiliki rumah & keluarga yang nyaman, senantiasa dilingkupi asma Allah setidaknya membuat pernikahan itu berharga. Ditambah anak2 yang shaleh..wah nikmat banget deh. Mudah2an di usia saya yang hampir menginjak 30 ini saya akan menemukan surga itu. Amiin..