Skip to content

“mereka tidak sendiri”

Sabtu kemarin saya datang ke opening “Mereka Tidak Sendiri”, pameran karya seni  untuk menghormati mereka yang hidup dengan AIDS. Pameran yang digelar dari tgl 5-26 Desember 2009 di Museum Barli, Jl.Ir. Sutami 19 Bandung ini dibuka buat umum. di openingnya kemarin melibatkan beberapa artis lokal yang juga aktivis HIV/AIDS kayak Baby Jim Aditya, Rissa Susmex, Aline Adita, Dhidi Cahyani, etc. Disini mereka bawain puisi tentang AIDS. Selain mereka juga ada performance akustik dari Alexandra Zoe dan Rainy Mawarwati, tari kontemporer by IIm & DJ Ant’s Transformer (Jkt), Reza Yudo (Bdg) sebagai pengiring pameran.

Dari kejauhan suasana gelap udah kerasa, begitu masuk area Museum Barli lilin-lilin bertaburan di lantai dan pintu masuk, ditambah alunan puisi & akustik. Syahdu banget. Sayang saya datang agak telambat jadi ga sempat melihat semua performance, padahal konon katanya ada juga live painting performance dari Sanga Priagana , Hasan Pratama dan Young Painting Artist Bandung Community. Tapi gapapa, tepat jam 8.40 area pameran dibuka. ditandai dengan mulai nyala-nya lampu-lampu dan gaung dua DJ. Area pameran sendiri terdiri dari 2 bagian. bagian dalam atau hall, dan bagian luar dimana karya dipajang mengelilingi hall tadi.

Karya pertama yang menarik perhatian saya di hall adalah sebuah instalasi berupa balon-balon putih-merah yang dipasang sejajar. instalasi yang persis ada di tengah hall ini berjudul “Afterall We’re All Going to Die”. Dari penampakannya, saya beranggapan kalau karya ini ingin memperlihatkan bahwa diantara sekian banyak orang yang ga terinfeksi HIV (disimbolkan dengan balon warna putih), ada beberapa yang terinfeksi (balon warna merah). Well, ternyata tebakan saya ga salah-salah amat, karena menurut Tellthem, si empunya karya, konsep dari karyanya yang memakai balon gas itu sebenarnya bahwa setiap orang, baik terinfeksi atau tidak, pasti akan mati juga (ditandai dengan kempesnya semua balon secara perlahan-lahan dalam beberapa hari)..wew, karya yang simple but ashtonishing concept!

Di hall ini juga ada sebuah karya, yang dari jauh saya lihat sebagai dress brokat warna merah. ternyata setelah didekati, si dress terbuat dari puluhan kondom strawberry dicombo dengan foto2 merah darah! dibawah dress karya Yufie Kartaatmadja & M Hanif Bay ini sendiri banyak disebar foto-foto yang menunjukkan sumber-sumber penyebaran virus HIV. nice..

Di pojok adalagi karya unik, robot yang dibuat dari kaleng-kaleng bekas. senimannya, Recycle Experience memang konsisten dengan konsep ramah lingkungannya. karyanya kali ini juga mencerminkan hal itu, sayang saya ga sempet ngobrol2 tentang karyanya…malah sibuk ngobrolin yang lain

Dari luar hall, beberapa karya grafis dan foto mengisi sayap kiri. Ada karya Pink Versus Black yang sepertinya menggambarkan (atau menganjurkan?) penggunaan kondom dengan titlenya “Play Safe, Baby.” Adalagi kumpulan foto berjudul “Evidence” menampilkan gejala2 HIV yang nampak di badan penderita. a bit creepy….can’t imagine how they must’ve felt…juga ada karya The Yellow Dino, “Dino Care For Your Life” dengan ciri khasnya. komikal dan penuh aura happy. Di sayap kanan dipajang lukisannya Dyink Riyanto, Abdul Munir, dll. saya ngga akan komentar apa-apa tentang lukisan karena saya emang ngga ngerti hahaha. Yang saya tau, mereka semua peduli. Pameran ini akan berjalan selama 3 minggu, jadi kalau kebetulan ada di wilayah Bandung, mampir dan tunjukkin kamu juga peduli

More photos from the opening night at Barli Museum…

The exhibition is open for public until december 26, 2009. Come by if  you’re in the area and show them you care. each ♥ counts

*Note : All Photos are belong to The Yellow Dino. thx for sharing it with me 🙂