Rabu (21/10/15) lalu, saya mengikuti Lokakarya Mendongeng untuk Pembentukan Karakter yang diselenggarakan di Auditorium Museum Geologi, Bandung. Lokakarya Mendongeng ini merupakan salah satu program rutin Nusantara Bertutur. Sebuah gerakan mendongeng yang digagas oleh alumni ITB-81 pada 1 Juli 2013, bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Berangkat dari keinginan untuk menciptakan ruang dongeng yang tak hanya “aman” untuk anak tapi juga kental nuansa Indonesia, Nusantara Bertutur menyebarkan visinya melalui lokakarya gratis untuk umum dan guru-guru PAUD serta lewat kegiatan #MingguPagiMendongeng. Selain Lokakarya dan Minggu Mendongeng, Nusantara Bertutur menampung naskah dongeng melalui #GerakanSumbangDongeng, kemudian menerbitkannya dalam bentuk buku serta kolom di Kompas Klasika.
Lokakarya kali ini diisi nama-nama yang akrab di telinga urang Bandung. Sebut saja Ibu Atalia Ridwan Kamil, Farhan, Ibu Januarani Razak Nu’Man dari Yayasan Gerakan Bandung Cinta Keluarga, serta Kang Acep sebagai narasumber. Setelah kata sambutan, lokakarya dibuka dengan Talkshow bersama pengisi acara. Masing-masing pengisi menyampaikan pendapat dan pengalaman mereka tentang dongeng. Misalnya pengalaman Bapak Oman Abdurrahman sang pengelola Museum Geologi. Beliau bercerita bahwa dongeng yang paling berkesan baginya adalah dongeng yang diceritakan oleh orangtuanya sembari menyelipkan kata-kata Sunda semisal tisoledat, tigejebruk, dll. Sementara itu, Ibu Rani Razak berpendapat bahwa pesan parenting akan jauh lebih efektif apabila disampaikan dengan dongeng. Beliau mencontohkan, daripada menyuruh anak untuk mandi, kita justru menceritakan pengalaman kita. Misalnya bahwa kita dulu pernah menyukai seseorang karena tubuhnya selalu wangi.
Setelah Talkshow, Lokakarya dibuka dengan penyampaian dongeng oleh Kang Acep, pendongeng asal Yogyakarta yang kiprahnya telah mendunia. Tak hanya materi cerita yang bagus, dongeng Kang Acep menarik karena disampaikan dengan gaya dan intonasi sesuai jalan cerita.
Salah satu dongeng Kang Acep
Nah, selesai mendongeng, Kang Acep tak lupa membagi tips dan trik supaya dongeng jadi menarik dan pesannya tersampaikan dengan baik. Ini dia tips-tips dari Kang Acep:
1. Siapapun dengan cara apapun dapat mendongeng. Jadi nomor satu adalah niat & just go for it!
2. Trust & Raport
Membangun hubungan & kelekatan dengan audiens. Ingat bahwa audiens bukanlah obyek, ajak audiens berpartisipasi dalam cerita. Misalnya dengan menyelipkan lagu yang relevan dengan cerita lalu mengajak bernyanyi sama-sama. Cara lainnya bisa dengan mendekatkan diri pada anak saat bercerita, menyalami dengan cara menyentuh anak, bercerita dengan badan agak bungkuk untuk menghindari kesan galak, atau tersenyum.
3. Konsentrasi
Fokus pada misi cerita tanpa mengabaikan anak. Jika atensi anak mulai turun, raih kembali dengan cara mengeraskan suara, atau bertanya kemudian kembali ke cerita.
4. Lentur dan Bermakna
Eksplorasi gerak tubuh dan mimik wajah dengan memerhatikan maknanya. Gunakan tubuh dalam bercerita, bisa menggerakan tangan atau melenggok badan sesuai alur cerita. Lebih baik lagi kalau pendongeng belajar tari atau musik.
5. Keragaman Suara
Suara sangat membantu dalam menghidupkan karakter tokoh dan latar cerita. Latih suara/vokal dengan tips berikut:
Latihan teknik pernapasan:
- Duduk tegak kemudian tarik napas. Tahan di perut lalu keluarkan perlahan-lahan.
- Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil mendesis
- Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil mendesah
- Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil bilang “a” sepanjang-panjangnya, atau sekeras-kerasnya (boleh bervariasi). Bisa juga dilanjutkan dengan latihan seriosa.
Latihan mengucapkan satu kata dalam berbagai jenis suara, intonasi dan ekspresi. Misalnya mengucapkan kata “saya” dalam berbagai variasi.
6. Eksplorasi Potensi Diri
Cari, temukan dan gunakan potensi diri kita. Caranya dengan melakukan meditasi. Tarik napas dalam-dalam, tutup mata dan bayangkan hal yang membuat kita bangga terhadap diri sendiri. Gunakan hal tersebut untuk menemukan potensi dan kepercayaan diri saat mendongeng.
7. Membuat Cerita. Tentukan 7 hal berikut:
- Tema. Pilih tema yang dekat dengan keseharian anak
- Tujuan. Tentukan tujuan cerita, misalnya ingin membuat anak rajin sikat gigi
- Nilai. Nilai yang ingin disampaikan cerita, misalnya menjaga kebersihan membuat kita sehat
- Segmen. Siapa audiens cerita kita
- Masalah. Apa masalah yang dihadapi tokoh kita, misalnya sakit gigi karena malas sikat gigi
- Kerangka Cerita. Buat kerangka cerita mulai dari awal, klimaks/anti-klimaks, hingga akhir cerita.
8. Berani Mencoba
Sehebat apapun ide tanpa ditulis tak akan jadi cerita. Semakin banyak mencoba, semakin kita tahu cara mendongeng yang menarik.
Sepertinya mudah ya! Tak hanya berbagi tips, Kang Acep juga mengajak kita mempraktekkan tips tersebut. Masing-masing peserta diberi waktu untuk menyusun kerangka dan menulis dongeng. Beberapa dongeng lalu dibaca dan diberi masukan oleh Kang Acep. Saya sendiri tak sempat menulis dan memilih melanjutkan di rumah.
Sebenarnya sejak kecil Anipchan suka sekali didongengin. Bahkan hingga saat ini usianya menjelang remaja, ia masih antusias mendengar Ndainya mendongeng. Masalahnya, saat ini ia bukan lagi bocah kecil yang cukup puas diceritakan kisah fabel penuh makna seperti Gagak dan Batu, atau Kancil dan Kura-kura. Mau tak mau, Ndai yang cantik ini harus meramu cerita baru yang dapat menyentuh imajinasi, seru sekaligus bermakna untuk Anip-kun (bukan lagi -chan). Sulit? Tentu iya. Tapi daripada kehilangan binar matanya tiap saya cerita, sepertinya belajar mengarang dongeng yang menarik untuk remaja justru jalan paling mudah.
Awalnya saya banyak belajar dari shonen manga yang memang sarat makna, tapi menghilangkan berbagai unsur kekerasan dan ecchi yang *ehm* pabalatak di dalamnya. Eh tapi lama-lama kok tak seru lagi ya? Ujung-ujungnya saya minta Anip ikut terlibat dalam dongeng yang saya buat. Seperti ikut menentukan karakter tokoh dan latar, serta jalan cerita selanjutnya. Hasilnya ternyata cerita yang jauh dari biasa! Ini salah satunya:
Terima kasih atas tulisannya. Mohon izin untuk saya share. Bagi teman-teman yang ingin belajar mendongeng bisa menghubungi Nusantara Bertutur atau wa saya di nomor 081227555575 (Kang Acep)..
Waah, senang sekali dikunjungi Kang Acep…Dengan senang hati, Kang. Sukaa deh dengar dongeng-dongengnya, terima kasih ya sudah main ke sini 🙂