Skip to content

Cerita Melawan Kuman

Baru-baru ini saya liburan lagi di RS. Borromeus. Kaget juga sih, karena sudah lama tidak merasakan sakit yang agak parah seperti ini… Lucunya, penyakit saya baru ketahuan setelah tiga hari menginap di bawah asuhan suster. Eng ing eng… saya diserang bakteri! Olala, padahal (perasaan) saya rajin jaga kebersihan dan hati-hati kalau makan. Ternyata, bakteri sangat pintar mencari celah untuk menyusup ke dalam tubuh. Untung Hanif tak ikut-ikutan sakit. Antibodi-nya cukup kuat menangkis serangan bakteri, alhamdulillah..

Tapi sejak sakit itulah saya jadi panikan. Sedikit-sedikit minta Hanif cuci tangan dan mandi setiap pulang bepergian. Apalagi kegiatan Hanif banyak dilakukan di luar ruang, mulai pulang-pergi naik sepeda, berenang, main di lapangan. Seram deh membayangkan varian kuman dan bakteri yang dengan mudah hinggap di tubuhnya. Bukan apa-apa, saat ini penyakit karena kuman semakin banyak dan beragam, tak lain karena kuman ikut berevolusi mengikuti perubahan lingkungan. Untuk menjaga kesehatan keluarga, harus selangkah lebih dulu dengan membentengi tubuh. Rasanya bersih-bersih satu kali belum cukup untuk merontokkan bakteri dan kuman yang bisa menempel dari mana saja. Di sisi lain, jadinya boros karena sabun cepat habis *penting ini :p*

Maka perburuan mencari sabun yang tepat pun dimulai. Tepat berarti cukup kuat untuk melawan kuman, aman dipakai setiap hari, dan tahan lama. Eh ternyata ketemu jodohnya tak jauh, kembali lagi ke Lifebuoy. Cuma kali ini saya jatuh cinta dengan varian barunya Lifebuoy Clini-Shield10, shower gel konsentrat dengan kemasan yang mudah dibawa. Pertama lihat kemasannya saya langsung suka dengan warna merah dan hijau yang cerah. Setelah itu, inovasi gel konsentrat-nya yang membuat shower gel ini lebih tahan lama. Bayangkan, cukup 1 tetes untuk melindungi tubuh dari serangan kuman 10x lebih baik. Memang soal perlindungan terhadap kuman, nama besar Lifebuoy tak perlu diragukan lagi.

cerita-melawan-kuman-3

Ada yang lucu soal satu tetes ini, awalnya Hanif sempat protes ketika saya minta menuangkan gel-nya satu tetes saja. Dia memang biasa memakai sabun banyak-banyak supaya wanginya tahan lama. Tapi dengan Lifebuoy Clini-Shield10, setelah dia tuang banyak-banyak di tangan, acara cuci tangan langsung berubah jadi mandi karena busanya yang melimpah. Hanif suka sekali dengan tekstur dan wanginya. Selesai mandi dia langsung pamer wangi segarnya kemana-mana. Sama seperti saya, Hanif paling suka wangi Lifebuoy Clini-Shield10 Complete kemasan merah. Segaar dan awet sekali wanginya, benar-benar bonus yang menyenangkan!

Sekarang saya tak terlalu panikan lagi karena saya percaya sehat berawal dari hal kecil. Semisal memilih shower gel yang tepat, membantu melindungi keluarga dari kuman penyebab penyakit. Saking suka dengan gel kental dan wanginya, Hanif jadi rajin membersihkan tubuh dan tangannya tanpa dikomando. Membuatnya selalu terlindungi. Tak lupa saya juga menyelipkan satu kemasan Lifebuoy Clini-Shield10 di dalam tasnya untuk menjaga Hanif dari kuman dimana pun ia berada.

Tak hanya perlindungan dari luar, sejak sakit kemarin saya juga mempertebal pertahanan keluarga dari dalam tubuh dengan banyak-banyak memberi asupan buah, sayur dan madu. Semoga cerita liburan di Rumah Sakit kemarin tak pernah ada sekuelnya, aamiin.