Siapa tak kenal jamu? Minuman tradisional khas Indonesia ini dulunya ibarat Cappuccino yang acap disesap muda-mudi kekinian. Nongkrong rumpi cantik di depan rumah sambil minum jamu bagai nongkrong di coffeeshop masa kini. Sedap!
Sayang jamu yang diracik dengan cara tradisional sekarang sulit ditemukan. Dulu saban pagi bunyi botol ayu jamu sudah terdengar dari sudut jalan. Kemudian dengan uang 2000 rupiah saja, kunyit asam segar siap di tangan. Sekarang jangankan kunyit asam, ayu jamunya saja menghilang. Makanya ketika tahu ada workshop djamoe.id di Pustakalana, saya langsung daftar. Selain tambah ilmu, hitung-hitung mengobati rindu saya pada minuman ini.
Workshop dimulai pukul 13.00 di tengah rindangnya suasana backyard Simpul Space, Jl. Taman Cibeunying Selatan No.5. Setelah perkenalan, mbak Nunun sang penggagas Djamoe.id pun mempraktekkan keahliannya. Menu pertama yang kami coba adalah jamu Beras Kencur, ini dia nih favoritnya Hanif.
Sambil memasak, mbak Nunun banyak bercerita tentang rimpang dan jamu Indonesia. Ternyata membuat jamu memerlukan teknik tersendiri. Seperti saat membuat beras kencur, air beras dimasukkan setelah air rebusan mulai dingin supaya beras tidak matang. Kemudian jamu yang sudah jadi, dimasukkan ke tempat dari kaca agar rasa dan teksturnya tidak berubah. Selain belajar membuat jamu, mbak Nunun juga menjelaskan manfaat rimpang dalam jamu. Misalnya nih, saya baru tahu jahe campur asam punya khasiat menambah energi dan mengeluarkan keringat saat olahraga. Serta rebusan bangle madu dapat mengurangi kaligata. Nah untuk yang mau coba bikin jamu di rumah, mbak Nunun berbagi resep jamu pilihannya:
6. Tuang jamu ke botol kaca yang sudah disterilkan, lalu simpan di lemari es untuk jangka panjang. Jamu bisa tahan hingga 1 minggu tanpa pengawet. Mencium harum rempah-rempah dalam jamu, rasanya hati jadi hangat deh. Tak salah kalau mbak Nunun bercita-cita agar jamu jadi minuman senggang layaknya kopi dan teh. Rasa dan manfaatnya yang beragam memang pas dipadukan dengan makanan apa saja, bahkan untuk teman ngumpul di sore hari. Tak sabar rasanya ingin praktek membuat jamu sendiri. Tinggal simpan di lemari es dan minum dingin-dingin, hmm… segar! Yuk, kita bikin jamu.
Pasta Gula Merah
1. Campur 1kg gula aren/gula merah ke dalam 500ml air, rendam semalam
2. Panaskan di api sedang, masak sampai gula larut
Get
Beras (boleh pakai beras merah). Cuci bersih dan bilas menggunakan air matang, kemudian rendam selama 2,5 – 3 jam (jangan terlalu lama supaya tidak berair). Setelah direndam, blender beras, sisihkan.
100gr kencur
Jahe secukupnya
Gula aren/pasta gula secukupnya
1 liter air
Do
1. Panaskan air di panci. Paling baik memakai panci keramik/gerabah agar aroma asli rempah terjaga
2. Masukkan semua bahan kecuali beras, aduk rata
3. Masak di atas api sedang sampai harum dan rimpang masak. Dinginkan
4. Setelah air rebusan agak dingin, masukkan beras. Aduk rata
5. Kalau suka, bisa tambahkan bahan-bahan ini ke dalam jamu (tidak perlu direbus lagi):
Get
1 liter air
70gr kunyit (bisa diganti atau ditambah temulawak untuk obat liver). Buang bagian yang busuk, kemudian tumbuk halus/parut
Asam jawa secukupnya, encerkan dengan air matang lalu saring. Kalau memakai asam jawa mentah yang masih berwana cokelat/dari pohon, tak perlu diencerkan dulu
Gula aren/pasta gula secukupnya
Daun pandan untuk menghilangkan rasa getir dari kunyit
Do
1. Panaskan air di panci. Paling baik memakai panci keramik/gerabah agar aroma asli rempah terjaga
2. Masukkan kunyit, aduk rata
3. Masak di atas api sedang sampai harum dan kunyit mulai matang
4. Tambahkan asam dan daun pandan. Masak hingga mendidih
5. Kalau suka, bisa tambahkan madu, aduk rata
6. Tuang jamu ke botol kaca yang sudah disterilkan, lalu simpan di lemari es untuk jangka panjang. Jamu bisa tahan hingga 1 minggu tanpa pengawet.
Instagram @djamoe.id
ph. 0878 2220 5311
Angiee, aku mau nanya dong. Itu kalo tangan kena kunyit, noda kuningnya bakal lama engga? Hehe. Soalnya pengen bikin tapi takut ke kantor jadi kuning2. 😀
Niaa, iya kadang suka lama ya hihi. Kata mbak Nunun, hilangin noda kunyit bisa rendam tangan pake shampoo/keramas. Bisa juga pake jeruk nipis 🙂