Skip to content

Antara Bahasa Indonesia dan Jurnal Saya

Ini saya udah bolak-balik menulis, me-review, menghapus, dan mengulang tulisan saya. Sungguh, saya ngga pandai menulis dalam bahasa negeri sendiri. Soal ini pernah disentil Papadino waktu saya menulis jurnal graffiti-nya. “Kayak tulisan di majalan H**, abege sekali.” Katanya sangat tidak “angie.” Iya sih…Dari dulu saya selalu kerepotan menyusun kata dalam bahasa saya sendiri, terutama kalo kata itu harus lugas, tak mengandung banyak metafor. Maklum, kalo per-puisi-an apa urusan per-mellow-an saya sih emang hobi hehe.

Baru beberapa hari lalu saya iseng baca-baca ulang semua blog link di sidebar saya. Semuanya punya teman, dan hampir semuanya berbahasa ibu. Terenyuh deh, semuanya menulis dengan indah, ringan dan menarik. Kalau di suruh menulis dalam bahasa Indonesia secara kasual, saya biasanya berakhir dalam untaian kata-kata yang terlalu ‘nanggung.’  Entah nanggung di pemilihan kata, entah nanggung di perluasan ‘rasa,’ pokoknya nanggung deh. Sebaliknya, kalo menulis untuk jurnal resmi saya biasanya bisa mengulas dengan lancar dan to-the-point. Nah…jadi harus gimana ya?

Belakangan saya mulai membiasakan diri menulis dalam bahasa Indonesia. Bahkan setelah merenung cukup lama berhasil menunjuk kata “saya” sebagai penunjuk diri sendiri. Iya lho, ini juga salah satu alasan kenapa saya ngga hobi menulis Indonesia. Saya suka bingung me-refer diri sendiri, apakah “aku” “saya” “gue” atau justru “eike” haha. Menurut saya masing-masing memberi impresi sendiri. Dan ini cukup rumit (apa saya aja yang bikin rumit ya? :p). Yah…pokonya begitu deh. Ini sekadar curhat di sela-sela cappuccino terakhir saya hari ini. Iya, dua tahun belakangan saya memang lebih sering nyeruput kopi daripada coklat. Kenapa? mungkin karena kopi mengingatkan saya pada malam-malam insom ditemani tesis, setumpuk lagu dan se-meter daftar teman chatting di halaman messenger :). Ah…saya memang tengah menikmati kegalauan hari ini…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *